Sejarah Revolusi Industri dan Kemunculan Pekerjaan Baru
sejarah-revolusi-industri-dan-kemunculan-pekerjaan-baru
KOLABORASI.COM, Jakarta - Revolusi Industri merupakan perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali dan saat ini kita sedang mengalami Revolusi Industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, militer, dan budaya.
Tak heran apabila kini ditemukan pekerjaan lama yang menghilang dan jutaan pekerjaan baru muncul. Yuk, simak sejarah Revolusi Industri dari 1.0 hingga 4.0!
Revolusi Industri 1.0
Revolusi ini muncul pertama kali di negara Inggris pada akhir 1770-an dan menyebar ke negara-negara Eropa lainnya seperti Belgia, Prancis, dan Jerman. Selain Benua Eropa, revolusi ini turut menyebar di Amerika Serikat pada 1830-an dan 1840-an. Revolusi ini terjadi karena adanya tiga faktor utama: revolusi pertanian, peningkatan populasi, dan keunggulan Inggris Raya.
Revolusi Industri 1.0 (pertama) ditandai dengan penggunaan mesin uap dalam proses produksi barang. Dalam sekejap, barang-barang yang diproduksi menjadi jauh lebih banyak, lebih murah, dan lebih mudah didapat. Revolusi ini juga mengubah masyarakat dunia dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Tapi jangan salah, revolusi ini juga punya dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dan penjajahan di seluruh dunia yang merajalela.
Revolusi Industri 2.0
Pada Revolusi Industri 2.0 ini, penggunaan mesin uap mulai digantikan dengan tenaga listrik. Tapi, masih ada perbedaan yang mencolok yaitu proses produksi di pabrik ternyata masih jauh dari proses produksi karena kendala transportasi. Tanda dimulainya Revolusi Industri 2.0 adalah dengan terciptanya “Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan “Ban Berjalan” atau conveyor belt pada 1913.
Hasil penemuan ban berjalan ini digunakan untuk meningkatkan output barang yang diproduksi oleh pabrik. Selain itu, perubahan sistem pada pekerja juga dilakukan untuk mempercepat proses produksi. Semua ini dilakukan dengan bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik sehingga jauh lebih mudah dan murah dibanding tenaga uap. Penggunaan tenaga listrik, ban berjalan, dan lini produksi tersebut menurunkan waktu produksi secara drastis.
Revolusi Industri 3.0
Selanjutnya, Revolusi Industri 3.0 ditandai dengan adanya mesin yang bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Hal inilah yang membuat Revolusi Industri 3.0 memiliki nama lain, yaitu Revolusi Digital.
Kini, komputer menggantikan peran manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi. Artinya, sekali lagi terjadi penurunan kelangkaan sumber daya manusia dan terbebasnya ribuan tenaga kerja untuk pekerjaan lain. Peristiwa ini menempatkan komputer sebagai otak dari sebuah mesin serta robot menjadi tangan sehingga perlahan fungsi pekerja kasar dan pekerja manual menghilang. Namun, ini bukan berarti tugas manusia di produksi bisa digantikan sepenuhnya oleh robot. Munculnya robot dan komputer menjadi penolong manusia, bukan pengganti.
Peristiwa ini mengubah masyarakat negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa untuk mengandalkan sektor jasa, bank, studio film, dan teknologi informasi. Kemajuan inilah yang membuat perubahan dari data analog menjadi data digital. Sisi negatif pada Revolusi Industri ini adalah digitalisasi dan komputerisasi yang membuat kriminalitas baru muncul seperti penipuan digital yang menggunakan komputer.
Revolusi Industri 4.0
Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di Hannover, Jerman pada 2011. Sejatinya, Revolusi Industri diberi nama tersebut karena prosesnya terjadi secara perlahan dan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. industri 4.0 dinilai sebagai kaburnya batas antara dunia fisik, digital, dan biologis.
Hal pertama dari Revolusi Industri 4.0 yang paling terasa adalah internet. Inilah bagian pertama dari Revolusi Industri keempat, yaitu “Internet of Things”. Bukan cuma itu, ponsel pintar/HP yang membuat kita terhubung dengan dunia luar merupakan instrumen penting dalam revolusi ini. Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi dan merekam segalanya selama 24 jam setiap hari.
Kemudian, Cloud Computing juga termasuk dalam pembahasan di revolusi ini. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar. Namun, dengan adanya internet dan banyaknya data yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain, tapi bukan di pabrik. Kemajuan yang paling besar selanjutnya dalam peristiwa ini adalah Machine Learning. Mesin ini memiliki kemampuan untuk belajar dan bisa mengoreksi dirinya jika melakukan kesalahan.
Tantangan dalam revolusi ini terbilang masih banyak, misalnya koneksi internet yang belum universal dan masih adanya beberapa daerah yang tidak memiliki koneksi internet. Selain itu, koneksi internet berarti munculnya celah keamanan baru. Perusahaan saingan pasti berusaha mengintip kinerja dan rancangan produksi lewat celah keamanan komputer pengendali produksi yang kini bisa diakses melalui internet.
TAGS:
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
WEBINAR
Sejarah Revolusi Industri dan Kemunculan Pekerjaan Baru
sejarah-revolusi-industri-dan-kemunculan-pekerjaan-baru
KOLABORASI.COM, Jakarta - Revolusi Industri merupakan perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali dan saat ini kita sedang mengalami Revolusi Industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, militer, dan budaya.
Tak heran apabila kini ditemukan pekerjaan lama yang menghilang dan jutaan pekerjaan baru muncul. Yuk, simak sejarah Revolusi Industri dari 1.0 hingga 4.0!
Revolusi Industri 1.0
Revolusi ini muncul pertama kali di negara Inggris pada akhir 1770-an dan menyebar ke negara-negara Eropa lainnya seperti Belgia, Prancis, dan Jerman. Selain Benua Eropa, revolusi ini turut menyebar di Amerika Serikat pada 1830-an dan 1840-an. Revolusi ini terjadi karena adanya tiga faktor utama: revolusi pertanian, peningkatan populasi, dan keunggulan Inggris Raya.
Revolusi Industri 1.0 (pertama) ditandai dengan penggunaan mesin uap dalam proses produksi barang. Dalam sekejap, barang-barang yang diproduksi menjadi jauh lebih banyak, lebih murah, dan lebih mudah didapat. Revolusi ini juga mengubah masyarakat dunia dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Tapi jangan salah, revolusi ini juga punya dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dan penjajahan di seluruh dunia yang merajalela.
Revolusi Industri 2.0
Pada Revolusi Industri 2.0 ini, penggunaan mesin uap mulai digantikan dengan tenaga listrik. Tapi, masih ada perbedaan yang mencolok yaitu proses produksi di pabrik ternyata masih jauh dari proses produksi karena kendala transportasi. Tanda dimulainya Revolusi Industri 2.0 adalah dengan terciptanya “Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan “Ban Berjalan” atau conveyor belt pada 1913.
Hasil penemuan ban berjalan ini digunakan untuk meningkatkan output barang yang diproduksi oleh pabrik. Selain itu, perubahan sistem pada pekerja juga dilakukan untuk mempercepat proses produksi. Semua ini dilakukan dengan bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik sehingga jauh lebih mudah dan murah dibanding tenaga uap. Penggunaan tenaga listrik, ban berjalan, dan lini produksi tersebut menurunkan waktu produksi secara drastis.
Revolusi Industri 3.0
Selanjutnya, Revolusi Industri 3.0 ditandai dengan adanya mesin yang bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Hal inilah yang membuat Revolusi Industri 3.0 memiliki nama lain, yaitu Revolusi Digital.
Kini, komputer menggantikan peran manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi. Artinya, sekali lagi terjadi penurunan kelangkaan sumber daya manusia dan terbebasnya ribuan tenaga kerja untuk pekerjaan lain. Peristiwa ini menempatkan komputer sebagai otak dari sebuah mesin serta robot menjadi tangan sehingga perlahan fungsi pekerja kasar dan pekerja manual menghilang. Namun, ini bukan berarti tugas manusia di produksi bisa digantikan sepenuhnya oleh robot. Munculnya robot dan komputer menjadi penolong manusia, bukan pengganti.
Peristiwa ini mengubah masyarakat negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa untuk mengandalkan sektor jasa, bank, studio film, dan teknologi informasi. Kemajuan inilah yang membuat perubahan dari data analog menjadi data digital. Sisi negatif pada Revolusi Industri ini adalah digitalisasi dan komputerisasi yang membuat kriminalitas baru muncul seperti penipuan digital yang menggunakan komputer.
Revolusi Industri 4.0
Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di Hannover, Jerman pada 2011. Sejatinya, Revolusi Industri diberi nama tersebut karena prosesnya terjadi secara perlahan dan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. industri 4.0 dinilai sebagai kaburnya batas antara dunia fisik, digital, dan biologis.
Hal pertama dari Revolusi Industri 4.0 yang paling terasa adalah internet. Inilah bagian pertama dari Revolusi Industri keempat, yaitu “Internet of Things”. Bukan cuma itu, ponsel pintar/HP yang membuat kita terhubung dengan dunia luar merupakan instrumen penting dalam revolusi ini. Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi dan merekam segalanya selama 24 jam setiap hari.
Kemudian, Cloud Computing juga termasuk dalam pembahasan di revolusi ini. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang besar. Namun, dengan adanya internet dan banyaknya data yang bisa dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain, tapi bukan di pabrik. Kemajuan yang paling besar selanjutnya dalam peristiwa ini adalah Machine Learning. Mesin ini memiliki kemampuan untuk belajar dan bisa mengoreksi dirinya jika melakukan kesalahan.
Tantangan dalam revolusi ini terbilang masih banyak, misalnya koneksi internet yang belum universal dan masih adanya beberapa daerah yang tidak memiliki koneksi internet. Selain itu, koneksi internet berarti munculnya celah keamanan baru. Perusahaan saingan pasti berusaha mengintip kinerja dan rancangan produksi lewat celah keamanan komputer pengendali produksi yang kini bisa diakses melalui internet.
Apr 11, 2023 last edited
03 comments
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
03 comments
willimes doe
12 june 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Qlark Jack
22 july 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Olivia Take
15 jan 2016 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.