Waspada Acute Mountain Sickness, Pendaki Gunung Pemula Wajib Tahu
waspada-acute-mountain-sickness-pendaki-gunung-pemula-wajib-tahu
KOLABORASI.COM, Jakarta - Jika kamu pendaki gunung pemula, sebaiknya kenali Acute Mountain Sickness (AMS). AMS merupakan penyakit akibat ketinggian yang memasuki tahap akut. Penyakit ini merupakan bentuk umum terjadi kepada orang-orang yang belum terbiasa dengan ketinggian tertentu. Biasanya, penyakit ini menyerang pada ketinggian di atas 2.400 mdpl.
Bagi orang yang biasa hidup di dataran rendah, AMS sangat lumrah menyerang. Selain itu pada orang yang tidak terbiasa dengan udara dingin seperti pengidap penyakit paru-paru juga dapat menyerang. Daya tahan tubuh juga menjadi penyebab, maka disarankan seseorang sebelum mendaki untuk melatih fisik dan daya tahan tubuhnya. Kamu juga perlu tahu, bagi orang yang lebih muda lebih sering terkena penyakit ketinggian daripada orang yang lebih tua.
AMS sangat dikhawatirkan oleh para pendaki, karena jika sudah terserang badan akan tersiksa. Sakit kepala, sesak nafas, muntah, mual, sulit tidur, kelelahan dan nafsu makan berkurang. Itu murupan tanda-tanda seseorang mulai terkena AMS. Selain tanda-tanda tersebut, gejala lain yang dirasakan seseorang yang terkena AMS di antaranya kesulitan bernapas yang sangat parah, keluar cairan merah dan berbusa saat batuk, kebingungan dan sulit berjalan. Hal tersebut tentunya sangat menyiksa dan tidak diinginkan setiap pendaki.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Umumnya, seseorang yang terkena AMS segera dibawa ke tempat yang lebih rendah untuk mendapatkan terapi oksigen. Biasanya satu sampai tiga hari ia harus istirahat sampai kondisi benar-benar pulih. Berikan juga obat pereda sakit seperti parasetamol dan aspirin. Jika kondisi sangat parah, berikan obat acetazolamide dan nifedipine. Dan jika diusahakan bisa mendapatkan penanganan dokter, akan sangat lebih baik.
TAGS:
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
WEBINAR
Waspada Acute Mountain Sickness, Pendaki Gunung Pemula Wajib Tahu
waspada-acute-mountain-sickness-pendaki-gunung-pemula-wajib-tahu
KOLABORASI.COM, Jakarta - Jika kamu pendaki gunung pemula, sebaiknya kenali Acute Mountain Sickness (AMS). AMS merupakan penyakit akibat ketinggian yang memasuki tahap akut. Penyakit ini merupakan bentuk umum terjadi kepada orang-orang yang belum terbiasa dengan ketinggian tertentu. Biasanya, penyakit ini menyerang pada ketinggian di atas 2.400 mdpl.
Bagi orang yang biasa hidup di dataran rendah, AMS sangat lumrah menyerang. Selain itu pada orang yang tidak terbiasa dengan udara dingin seperti pengidap penyakit paru-paru juga dapat menyerang. Daya tahan tubuh juga menjadi penyebab, maka disarankan seseorang sebelum mendaki untuk melatih fisik dan daya tahan tubuhnya. Kamu juga perlu tahu, bagi orang yang lebih muda lebih sering terkena penyakit ketinggian daripada orang yang lebih tua.
AMS sangat dikhawatirkan oleh para pendaki, karena jika sudah terserang badan akan tersiksa. Sakit kepala, sesak nafas, muntah, mual, sulit tidur, kelelahan dan nafsu makan berkurang. Itu murupan tanda-tanda seseorang mulai terkena AMS. Selain tanda-tanda tersebut, gejala lain yang dirasakan seseorang yang terkena AMS di antaranya kesulitan bernapas yang sangat parah, keluar cairan merah dan berbusa saat batuk, kebingungan dan sulit berjalan. Hal tersebut tentunya sangat menyiksa dan tidak diinginkan setiap pendaki.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Umumnya, seseorang yang terkena AMS segera dibawa ke tempat yang lebih rendah untuk mendapatkan terapi oksigen. Biasanya satu sampai tiga hari ia harus istirahat sampai kondisi benar-benar pulih. Berikan juga obat pereda sakit seperti parasetamol dan aspirin. Jika kondisi sangat parah, berikan obat acetazolamide dan nifedipine. Dan jika diusahakan bisa mendapatkan penanganan dokter, akan sangat lebih baik.
Apr 11, 2023 last edited03 comments
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
03 comments
willimes doe
12 june 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Qlark Jack
22 july 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Olivia Take
15 jan 2016 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.