Cara Menerapkan BCG Matrix untuk Mengembangkan Bisnis
cara-menerapkan-bcg-matrix-untuk-mengembangkan-bisnis
KOLABORASI.COM, Jakarta – Menjalankan sebuah bisnis atau usaha dengan banyak produk akan membuat kita perlu menentukan pilihan mana produk unggulan mana pula produk yang harus ditekan produksinya. Dalam proses penentuan produk itu, kita perlu mengenal istilah BCG Matrix. Melalui BCG Matrix, segala keputusan akan dihasilkan melalui analisis kinerja produk-produk yang ada.
Sebelum memahami lebih jauh bagaimana BCG Matrix bekerja dan manfaat bagi pelaku usaha, yuk kita simak pengertiannya.
Berdasarkan laman Investopedia yang dikutip Accurate.id, BCG Matrix adalah matriks yang dirancang oleh grup Boston Consulting pada tahun 1970-an. BCG Matrix membantu kita dalam pengambilan keputusan dan investasi. Di sini, ada pembagian pasar berdasarkan tingkat pertumbuhan relatif dan pangsa pasarnya dan menghasilkan empat komponen kuadran yakni Cash cow, Stars, Question marks dan Dogs.
Sementara menurut Husein Umar dalam bukunya Riset Strategi Perusahaan, BCG Matrix adalah matrik dan internal external (IE) matrik yang dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok. Di sisi lain, Idmetafora.com menjelaskan BCG Matrix sebagai kerangka kerja untuk menganalisis kinerja berbagai produk dan mengambil keputusan perusahaan dengan portofolio produk yang sangat besar dan memiliki masalah besar. Dari produk apa mereka menghasilkan uang dan untuk apa mereka membelanjakan uang mereka BCG Matrix dapat menjawab pertanyaan ini.
Secara sederhana menurut Accurate.id, BCG Matrix membantu pelaku usaha memutuskan entitas mana dalam portofolio yang benar-benar menguntungkan, mana yang tidak berguna, mana yang harus kita konsentrasikan dan mana yang memberi keunggulan kompetitif atas yang lain. Dalam hal ini, kita bisa menentukan mana produk yang menghasilkan keuntungan, mana yang harus kita kurangi, dan mana pula yang harus kita hentikan produksinya.
Adapun dari berbagai sumber itu, empat komponen dari BCG Matrix yang bisa kita ukur antara lain cash cows berarti produk yang punya pangsa pasar tinggi namun pertumbuhannya relatif rendah. Kemudian stars yang berarti produk dengan pangsa pasar rendah tapi pertumbuhannya tinggi. Selanjutnya ada question marks yakni produk dengan pangsa pasar tinggi dengan pertumbuhan yang tinggi pula. Serta dogs yang merupakan produk dengan pangsa pasar rendah dengan pertumbuhan yang rendah.
Dari empat komponen itu, kita mulai masuk ke strategi yang akan diambil. Mulai dari mengembangkan dengan menambah investasi pada produk yang pangsa pasarnya rendah. Bisa juga mempertahankan pangsa pasar dengan penambahan inovasi untuk mengatasi persaingan. Ada juga strategi memanen yang mendorong kita mengeruk keuntungan dari produk dengan pangsa pasar tinggi dengan memangkas berbagai biaya operasional. Dan terakhir strategi divestasi untuk mengalihkan investasi di produk yang tidak bertumbuh ke produk lain yang punya peluang bertumbuh.
Baca Juga :
Tips Agar Baterai Hape Kamu Ga Cepat JebolTAGS:
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
WEBINAR
Cara Menerapkan BCG Matrix untuk Mengembangkan Bisnis
cara-menerapkan-bcg-matrix-untuk-mengembangkan-bisnis
KOLABORASI.COM, Jakarta – Menjalankan sebuah bisnis atau usaha dengan banyak produk akan membuat kita perlu menentukan pilihan mana produk unggulan mana pula produk yang harus ditekan produksinya. Dalam proses penentuan produk itu, kita perlu mengenal istilah BCG Matrix. Melalui BCG Matrix, segala keputusan akan dihasilkan melalui analisis kinerja produk-produk yang ada.
Sebelum memahami lebih jauh bagaimana BCG Matrix bekerja dan manfaat bagi pelaku usaha, yuk kita simak pengertiannya.
Berdasarkan laman Investopedia yang dikutip Accurate.id, BCG Matrix adalah matriks yang dirancang oleh grup Boston Consulting pada tahun 1970-an. BCG Matrix membantu kita dalam pengambilan keputusan dan investasi. Di sini, ada pembagian pasar berdasarkan tingkat pertumbuhan relatif dan pangsa pasarnya dan menghasilkan empat komponen kuadran yakni Cash cow, Stars, Question marks dan Dogs.
Sementara menurut Husein Umar dalam bukunya Riset Strategi Perusahaan, BCG Matrix adalah matrik dan internal external (IE) matrik yang dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok. Di sisi lain, Idmetafora.com menjelaskan BCG Matrix sebagai kerangka kerja untuk menganalisis kinerja berbagai produk dan mengambil keputusan perusahaan dengan portofolio produk yang sangat besar dan memiliki masalah besar. Dari produk apa mereka menghasilkan uang dan untuk apa mereka membelanjakan uang mereka BCG Matrix dapat menjawab pertanyaan ini.
Secara sederhana menurut Accurate.id, BCG Matrix membantu pelaku usaha memutuskan entitas mana dalam portofolio yang benar-benar menguntungkan, mana yang tidak berguna, mana yang harus kita konsentrasikan dan mana yang memberi keunggulan kompetitif atas yang lain. Dalam hal ini, kita bisa menentukan mana produk yang menghasilkan keuntungan, mana yang harus kita kurangi, dan mana pula yang harus kita hentikan produksinya.
Adapun dari berbagai sumber itu, empat komponen dari BCG Matrix yang bisa kita ukur antara lain cash cows berarti produk yang punya pangsa pasar tinggi namun pertumbuhannya relatif rendah. Kemudian stars yang berarti produk dengan pangsa pasar rendah tapi pertumbuhannya tinggi. Selanjutnya ada question marks yakni produk dengan pangsa pasar tinggi dengan pertumbuhan yang tinggi pula. Serta dogs yang merupakan produk dengan pangsa pasar rendah dengan pertumbuhan yang rendah.
Dari empat komponen itu, kita mulai masuk ke strategi yang akan diambil. Mulai dari mengembangkan dengan menambah investasi pada produk yang pangsa pasarnya rendah. Bisa juga mempertahankan pangsa pasar dengan penambahan inovasi untuk mengatasi persaingan. Ada juga strategi memanen yang mendorong kita mengeruk keuntungan dari produk dengan pangsa pasar tinggi dengan memangkas berbagai biaya operasional. Dan terakhir strategi divestasi untuk mengalihkan investasi di produk yang tidak bertumbuh ke produk lain yang punya peluang bertumbuh.
Apr 11, 2023 last edited03 comments
References (15)
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
- Edit Post Edit This Post within a Hour
- Hide Post Hide This Post
- Delete Post If inappropriate Post By Mistake
- Report Inappropriate content
03 comments
willimes doe
12 june 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Qlark Jack
22 july 2017 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.
Olivia Take
15 jan 2016 replyQuis autem velum iure reprehe nderit. Lorem ipsum dolor sit amet adipiscing egetmassa pulvinar eu aliquet nibh dapibus.